Senin, 19 September 2011

Tuesday, 20 September 2011 at 01:45

Cerita tentang seorang teman

Kami tumbuh bersama melewati berbagai waktu

Segudang cerita kami rajut

Pertentangan dan kesepahaman lalu lalang di setiap kebersamaan

Dulu sekali, seiring kami bertumbuh, sering kami berbagi

Tak jarang kami bertengkar

Berkejaran menggapai cita cita yang masing masing kami berbeda

Kami berbeda, tapi satu asa. Satu pengertian dalam suka dan duka

Ibarat lagu yang disusun notasi notasi nada

Ibarat pohon yang tumbuh sebatang kara dengan daun daun berguguran

Ibarat perjalanan yang diliputi kemelut dan tawa

Teman yang tak selalu bersama

Kami dalam hidup kami yang berbeda tetap memandang hidup dalam lingkup sama

Demikian dekat kami, tak ada penghalang berbagi cerita

Dia tahu aku, aku tahu dia. Demikianlah kami

Tak merubah apapun hubungan kami hingga berubahnya masa

Tapi perubahan pemikiran dari kami

Entah apa yang meliputi pandangan, hingga seorang teman berubah

Bukan hubungan, tapi pandangan

Ada sesuatu yang menutupi pemahaman aku untuk dia seorang teman

Pelbagai hal abstrak yang aku pandang pada pemikiran teman

Menutupi lingkar kehidupan teman pada batas yang dulu sering aku jangkau

Memanglah baik buruknya sangat relative untuk dihakimi diantara kami

Beberapa hal dipandang baik tapi sebagian terbatas pada saling pengertian

Teman yang perubah masihlah teman yang kesepahaman

Tapi lingkup yang berbeda jadi sebab kami kini berbeda

Pengetahuan surgawi jadi alasan

Aku hanya mengikuti. Mungkin karena dominasi aroma harum kebaikan

Kebaikan yang mainstream, stereotip.

Teman kini lebih benar. Dalam lingkupnya sendiri, menurutku.

Curigaku musababnya bisnis kebenaran yang diusung teman

Lingkungan uang yang jadi doktrin curigaku mampu merubah lapisan utama pandangan

Pandangan temanku.

Walaupun pada dasarnya tidaklah salah memandang dunia secara benar

Walaupun tidaklah dapat disalahkan teman memandang surga dari bawah kanopi kebenaran.

Walaupun kebenaran yang dimaksud hanya warna kelabu bagi teman yang buta warna

Harapanku kepada teman hanya harapan

Untuk menjadi tetap seperti sebelumnya

Aku hanya teman yang mampu mengikuti

Bukan menjadi kau teman

Sepertinya hanyalah waktu yang mampu menilai

Kau tetap temanku dengan komposisi yang sama

Dekat dan hangat

Sepaham walau tak sama

Kau masih rio kecil yang menangkap bola

Yang mengayuh sepeda

Yang berkecipak berenang bersama aku, teman!

2 komentar: