Selasa, 13 September 2011

Tuesday, 10 November 2009 at 14:00

satu,, dua,, tiga,,
empat,, lima,, enam,,
tujuh,, delapan,, sembilan,,
nol . . . . . . . . . . .

seakan tanah sudah tak sabar
bersetubuh dengan langit..
jengah dengan penantian yang sangat penjang..
terinjak injak nasib yang tak
kunjung membaik..

lagi - lagi harus berpikir..
menghapus,, berpikir,, menulis,,
hapus lagi,, mikir lagi,, tulis lagi,,
. . . . . . . . . . . . . . . .

kata kata yang selalu senada dengan
hari hari yang mulai bosan melihat
tingkah animale-ku..

beranjak atau tetap duduk??
dan menikmati suguhan materi tentang
masa depan yang sama sekali tak jelas..
tak masuk akal..

kurungan karakter yang mulai usang,,
rantai yang tak berkunci..
penindasan yang membosankan..
doktrin yang menolak keberadaan diriku..
bla,, bla,, bla,,

semua yang kurasa benar, dipersalahkan..
dan menjadi bahan acuan untuk diisikan ke dalam
materi seminar panjang yang tak ada akhir
dan kesimpulannya..

bahkan proposal maaf ditolak mentah2
dengan ludah yang mungkin sudah dijilat
berkali kali. . . .

mendurhaka bukan pilihanku,,
tapi pendurhaka memilihku untuk
menjadi budak mereka..
untuk menjadi kuli yang nantinya
dapat memperkuat struktur otakku
yang sebagian besar dipenuhi mesum,, drugs,,
alch.,, money mat,, dan kesenangan ini...

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
gila atau mati???
sebenarnya lebih baik gila dulu
baru mati,, itu yang seru..
sejenak menikmati hari hari yang
menyenangkan dalam otakku,,
kemudian membawanya dalam alam tidur abadiku..
hha . . . . . . . idiot . . . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar