Senin, 19 September 2011

Tuesday, 20 September 2011 at 01:45

Cerita tentang seorang teman

Kami tumbuh bersama melewati berbagai waktu

Segudang cerita kami rajut

Pertentangan dan kesepahaman lalu lalang di setiap kebersamaan

Dulu sekali, seiring kami bertumbuh, sering kami berbagi

Tak jarang kami bertengkar

Berkejaran menggapai cita cita yang masing masing kami berbeda

Kami berbeda, tapi satu asa. Satu pengertian dalam suka dan duka

Ibarat lagu yang disusun notasi notasi nada

Ibarat pohon yang tumbuh sebatang kara dengan daun daun berguguran

Ibarat perjalanan yang diliputi kemelut dan tawa

Teman yang tak selalu bersama

Kami dalam hidup kami yang berbeda tetap memandang hidup dalam lingkup sama

Demikian dekat kami, tak ada penghalang berbagi cerita

Dia tahu aku, aku tahu dia. Demikianlah kami

Tak merubah apapun hubungan kami hingga berubahnya masa

Tapi perubahan pemikiran dari kami

Entah apa yang meliputi pandangan, hingga seorang teman berubah

Bukan hubungan, tapi pandangan

Ada sesuatu yang menutupi pemahaman aku untuk dia seorang teman

Pelbagai hal abstrak yang aku pandang pada pemikiran teman

Menutupi lingkar kehidupan teman pada batas yang dulu sering aku jangkau

Memanglah baik buruknya sangat relative untuk dihakimi diantara kami

Beberapa hal dipandang baik tapi sebagian terbatas pada saling pengertian

Teman yang perubah masihlah teman yang kesepahaman

Tapi lingkup yang berbeda jadi sebab kami kini berbeda

Pengetahuan surgawi jadi alasan

Aku hanya mengikuti. Mungkin karena dominasi aroma harum kebaikan

Kebaikan yang mainstream, stereotip.

Teman kini lebih benar. Dalam lingkupnya sendiri, menurutku.

Curigaku musababnya bisnis kebenaran yang diusung teman

Lingkungan uang yang jadi doktrin curigaku mampu merubah lapisan utama pandangan

Pandangan temanku.

Walaupun pada dasarnya tidaklah salah memandang dunia secara benar

Walaupun tidaklah dapat disalahkan teman memandang surga dari bawah kanopi kebenaran.

Walaupun kebenaran yang dimaksud hanya warna kelabu bagi teman yang buta warna

Harapanku kepada teman hanya harapan

Untuk menjadi tetap seperti sebelumnya

Aku hanya teman yang mampu mengikuti

Bukan menjadi kau teman

Sepertinya hanyalah waktu yang mampu menilai

Kau tetap temanku dengan komposisi yang sama

Dekat dan hangat

Sepaham walau tak sama

Kau masih rio kecil yang menangkap bola

Yang mengayuh sepeda

Yang berkecipak berenang bersama aku, teman!

Minggu, 18 September 2011

Monday, 19 September 2011 at 2:53

terkantuk kantuk jemari mengetuk tombol keyboard
sementara segumpal imajinasi menari dalam ruang kaca yang hampa
siluet wajah gelap tergambar disana

seperti judulnya, tulisan dalam blog ini kali ini masih seputar catatan ungkapan
berkisah tentang ungkapan perasaan remaja yang lapar dengan ungkapan yang bercerita.

jodoh, apakah sekedar percaya jodoh akan datang dengan sendirinya kalian tenang?
apakah kalian hanya pasrah menunggu sedangkan hati bergemuruh?
apakah menjadi munafik untuk tahu hati kalian rapuh kalian bisa tenang?
aku tidak..
aku percaya suatu saat ada waktu dimana aku mendapatkan siapa itu jodoh.
yang aku percaya aku bisa memilih kebahagiaan, bukan menunggu kebahagiaan.
tulisan ini berusaha seobjektif mungkin membahas jodoh dalam lingkup pikiran remaja galau.

dari pengalaman pribadi, disini penulis (dalam hal ini saya) menemukan beberapa hal yang juga
merupakan pengalaman pribadi, bahwa jodoh takkan ditemukan dengan berdiam diri.
dan tidak pula dengan penuh aksi.
walaupun jodoh merupakan rahasia alam, tapi tidak dipungkiri jodoh dapat datang kapanpun, dimanapun, dan dengan cara apapun. bukan jodoh kalau berakhir tragis (tangis).
sebenarnya bukan semata mata karena prihatin dengan jodoh penulis, tapi juga tulisan ini
direkayasa atas dasar rasa bimbang -yang walaupun sedikit tabu dibicaran- penulis akan munafiknya manusia menanggapi kata "jodoh tak lari kemana".

sebagian orang yang dengan konyol menanggapi "jodoh tak lari kemana" bulat bulat, terlebih
beliau seorang remaja yang tak dipungkiri memilik perasaan yang labil, lebih sering sakit hati.
banyak jerawat, kurus, susah tidur, dan lainnya. akibat memendam rasa demi "jodoh takkan lari kemana".
tentu saja secara psikis tiap orang berbeda rasa.
tapi secara naluriah, manusia diciptakan dengan perasaan cenderung menyukai sesama jenis (manusia). disini awal mula kekhawatiran penulis jika "jodoh tak lari kemana" menekan perasaan suka ini untuk berdiam diri. memaksa dan mendoktrin diri untuk diam menahan rasa.
ragu, mencinta! berharap surga datang dengan sendirinya oleh sikap diam. padahal diam tak harus selalu menahan rasa. anggapan "jodoh tak lari kemana" hanya untuk pecundang yang mudah menyerah. pernyataan yang jatuh kearah ini cenderung berharap harap penyesalan akan hilang dengan ini. dan sedikit ketenangan yang naif bahwa surga menunggu orang yang tawaqal, orang yang tabah.
dari beberapa kisah 2 sejoli yang terpisah, anggapan "jodoh tak lari kemana" mendominasi.
untuk meyakinkan keterikatan mereka yang takut kehilangan, tapi tetap ingin merasakan kesenangan mendua. anggapan ini seolah hanya melindungi keengganan untuk lepas. atau hanya sekedar meyakinkan seburuk apapun kehilangan, kalaulah jodoh tetap kan bersatu lagi. padahal di dalam dada gemuruh bersenada dengan pedih rasa kehilangan.
seharusnya kita yang melogiskan keadaan, keputusan yang pasti sebaiknya diambil.
kalau lepas, lepaslah sudah. kalau tetap menanti pastikan takkan ada yang tersakiti.
tak ada penantian yang menyakitkan dengan keterikatan yang memegang anggapan "jodoh tak lari kemana".

Rabu, 14 September 2011

Sunday, 03 April 2011 at 18:59

Terpasung

dikaki dan tanganku

mati kreasiku dan enyah harapanku

dibelengu ribuan rantai baja mengikat tubuh layuku

aku geram. layu aku meronta dalam pasungan

eranganku teredam. sosok tanpa materi itu disitu

menatap dalam ekspresi kaku

"Bah.. Bah.." teriakku dalam geliat kungkungan

sayup sayup lampu dan suhu yang dingin menyiksa!

menusukku disini. dijantungku. dalam harapan dan benak hidupku.

aku hidup tanpa ada nyawa dan fikiranku.

meronta dalam amarah yang bukan main parah.

Thursday, 31 March 2011 at 23:43

Satu tulisan dengan kaidah - kaidah alamiah. berisi informasi dari perasaan yang berkolaborasi membentuk monolog yang tak habis dengan kontradiksi. Naik turunnya kehidupan, gelap terangnya perjalanan. Semua terekam namun terlupakan..

Satu tulisan mewakili penemuan arah atas jiwa yang sesat dalam keterasingan jati diri. Memuat semua ide – ide, pemikiran, dan picu dari motivasi yang kadang kendur. Apa yang menjadi energi untuk berdiri dan berlari menjauh dari ketersesatan tertulis dalam rangkaian kata anomali tak tentu rudu.

Aku pernah berdiri di puncak tertinggi, mendaki lereng terjal dan mengarungi lautan dengan ombak ekstrim. Aku pernah menampung air mata yang ingin segera ditumpahkan dan membendung getaran pita suara yang ingin segera meluapkan teriakan – teriakan cacian. Tapi aku tak sanggung menahan tujuan yang benar aku citakan. Langkah pertama takkan pernah ada jika langkah kedua ketiga tak terlaksanakan. Takkan pernah aku memulai jika takkan ku akhiri. Takkan pernah aku mendaki jika aku tak mencapai puncak. Anomali bukan!!

Sekarang aku disini dalam waktu dan tempat yang pernah aku rencanakan sebelumnya. Dengan segala batu jegalan dan batu loncatan untuk mencapainya. Tapi aku disini di waktu ini, dalam kondisi suasana hati yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Aku mencoba mengalir dalam aliran waktu, tapi tangan – tanganku selalu ingin menggapai ganjalan untuk menghambat laju arus waktu hanya untuk sekedar mendapati sesuatu dalam arus. Kuanggap sebagai bekal dalam perjalanan. Semakin cepat, semakin lancar, semakin bergejolak, semakin banyak yang aku temukan. Tapi semakin tenang arus semakin sedikit yang aku simpan. Demikian gambaran anomali dari apa yang pernah aku alami.

Aku tak pernah mau mengikuti arus. Aku hanya mengikuti naluriku dan kemana tangan – tanganku ingin menggapai. Sesekali aku temukan tambatan dimana jiwaku disejukkan dan ragaku disembuhkan dari luka –luka perjalanan. Dan aku terlena. Enggan untuk melepas diri dari buaian kelegaan. Di sisi lain tanganku selalu ingin menggapai.

Dimana seorang pendaki yang sudah mencapai puncak, seringnya mereka enggan melepaskan kelegaan dan keindahan untuk kembali turun. Tapi mereka harus turun. Dengan berbagai keengganan apapun mereka harus turun. Masih banyak yang harus mereka capai dibawah sana untuk mendaki lagi lain hari. Lain cerita dengan pendaki gila yang memilih berada di puncak selamanya untuk mengabadikan diri demi ketenangan jiwa. Tentu saja dengan perbekalan pengalaman maupun logistik memadai untuk selamanya.

Namun aku!? Aku masih ingin turun demi mengarungi arusku untuk menggapaikan tangan – tanganku di berbagai tambatan. Ntah itu ilmu, ntah itu pengalaman, ntah itu apapun. Butuh perbekalan matang untuk kembali mendaki mencapai puncak. Yang aku butuhkan sekarang hanya mengalir dalam arus.

Belum berakhir disini.

Mungkin bagi anda para pembaca yang notabene mengenal saya, pasti mengira saya sekarang sedang berlarut – larut dalam perasaan. Atau biasa anda sekalian sebut galau. Bahkan ada dari anda yang meninggikan tulisan ini sebagai patokan untuk tulisan anda selanjutnya. Sampai anda menyadari tulisan ini ditujukan untuk anda. Sebenarnya apapun tujuan tulisan ini hanya untuk mendeskripsikan siapa saya dalam sebuah tulisan jadi. Anda yang mengenal saya pasti tahu, lebih mudah buat saya untuk mengumbar lewat tulisan. Walaupun tak ragu saya ucapkan dengan lisan lugas dan mendayu - dayu.

*nb: baca lagi paragraf 1-5 diatas (paragraf orientasi)

Semarang

Sunday, 20 February 2011 at 02:24

aku paham sekali kalau sebagian orang tanpa komitmen dan pondasi tujuan yang jelas hanya akan membuangmu seperti aku membuang yang lainnya untukmu! mungkin butuh seribu prasa yang frontal untuk membuatmu paham kalau sebagian orang hanya butuh ladang untuk diinjak! mungkin memang sulit diterima nalar wanita kalau aku juga pria yang segenap usiaku kuhabiskan dengan mencaci sifat priaku yang gemar bermimpi memiliki sesaat tanpa cinta! suatu saat nanti kau akan paham jika penyesalan takkan berarti apapun jika kau dibuang seperti aku dibuang!

Tuesday, 08 February 2011 at 19:39

a: jadi gimane?

b: ntah.

a: mati?

b: masih banyak mimpi2 yang mao kau capai!

a: buat ape?

b: setidaknye buat diri kau sorang!

a: ****?

b: lupakan!

a: lainnye?

b: liat jak jodoh yang disiapkan Allah! "biarkan waktu yang bicara!" (kate anam) sabar jak intinye!

a: siplah! thanx bro..

b: you're welcome.. :)

Friday, 23 April 2010 at 15:10

mengapa harus menulis? mungkin karena membicarakannya kita anggap tabu!
semua hal kita anggap penting tapi sulit kita ucapkan maka akan tertuang
dengan mudah dalam tulisan. entah itu status facebook, twitter, note,
atau apalah yang mudah untuk dibaca orang lain. orang yang menjadi
objek atau motivasi tulisan khususnya.

mengapa tidak kita omongkan saja!?
berbicara lebih mudah daripada menulis.
menulis hanya membuat materi yang diulas menjadi melankolis.
sudah tidak seru lagi untuk diperbincangkan.
bahkan terkesan konyol.

apakah dengan tulisan orang yang menjadi objek akan mengerti?
mungkin berniat membacanyapun tidak. tulisan akan terkesan plogaris.
sok sok puitis. dan kadang terkesan dipaksakan. alay.
kata kata dan frasa yang digunakan terkadang aneh.

Monday, 01 March 2010 at 00:24

tanpa keseimbangan kehidupanku akan mengalami
peningkatan kadar kehancuran secara signifikan..
bukan hanya hari2ku yang hancur,,
tapi juga pikiranku..
tak pernah lagi kupikirkan masalah idealitas..
tak pernah lagi kupikirkan masalah kepercayaan..
tak pernah lagi kupikirkan masalah kehidupan..
yang dulu selalu kubahas untuk kutemukan titik kbenaranny!!

kini aku hanya bibit beringin yang ditanam dalam
pot keramik kecil.. akarku takkan mampu membelah
bumi untuk mencari penghidupan di antara lapisan batuan..
aku hanya menanti air hujan yang sesekali membasahi
akar gantungku tanpa bisa menyerap unsur hara dalam tanah
tanpa bisa menyentuh bangkai2 kehidupan yang terendap
dalam perut bumi..
aku hanya rajawali tanpa sayap yang hanya bisa memakan
sisa2 kematian eksplementasi dunia tanpa tau sesungguhnya
aku adalah puncak rantai makanan dalam kingdom animalia..

pernah sesekali kutanyakan pada teman apa perbedaan
antara perjalanan cepat yang melingkar dan perjalanan
lambat yang lurus!!
namun dialeg melayu sang teman membuyarkan
keingintahuanku dan aku tidak akan pernah menanyakan
lagi hal2 apapun yang berhubungan dengan itu..

keseimbanganku hanyalah kematian..
kematian akan membawaku hilang dalam logikaku sendiri..
kematian akan menghilangkanku dalam skeptisku!!
ambil aku, Tuhan jika Kau mau!!
aku siap walau bekalku hanya akalku!!

Sunday, 17 January 2010 at 01:58

seiring berjalannya waktu,
sekularisme menjadi aliran yang
semakin banyak dianut para hedonis..
dan pandangan tentang kebenaran semakin samar..

tanpa berniat untuk mendiskriminasi satu agama
ataupun membenarkan suatu agama...
dan hanya sekedar untuk mengingatkan
kepada kita bahwa agama adalah hal penting
yang harus diyakini sebagai pedoman hidup
bagi kita umat beragama yang hidup dalam
lingkungan beragama dan berkeyakinan..
***
nah,, dari kutipan di atas pandangan tentang kebenaran mulai buram...
setiap ahli agama selalu mengajarkan kepada pengikut mereka
tentang kebenaran2 menurut pedoman mereka,
yang umumnya berupa kitab..

dan tentu kita meyakini kitab kita masing2
merupakan pedoman yang paling benar,,
sebab di dalam kitab tersebut kita diwajibkan
beribadah kepada Tuhan, menyayangi sesama,
berbuat baik, menjalani undang2 negara, dll..

namun apa yang terjadi jika para ahli kitab
saling bertemu dan membicarakan isi kitab masing2??
kemungkinan besar terjadi debat merebutkan kebenaran..
kebenaran menurut kitab yang mereka anut..

saling menjatuhkan dan menyalahkan akan terjadi..
padahal mereka sendiri merupakan para ahli yang cerdas secara intelektual..
yang biasanya juga merangkap sebagai ahli fisika, kimia, astronomi,
arkeologi, meteorologi, dan geofisika..
dan apa yang terjadi dengan kita???

mereka membicarakan hubungan isi kitab mereka
dengan fenomena alam, kejadian yang faktual,
logis, tak terbantahkan.. dengan argumen2 terkuat mereka..
sehingga sulit sekali menyangkal bahwa kitab mereka salah...
bahkan telah teruji secara klinis, matematis, psikis, dan historis..

semua mengaku pedoman mereka tersebut yang terbaik..

kita sebagai bawahan yang memiliki pengetahuan seluas
partikel embun hanya dapat mengiyakan!!
mengiyakan atasan seajaran yang ternyata disalahkan
oleh orang lain yang juga sangat ahli dibidangnya dan mengaku
dirinya benar!!
dan kebenaran itu mutlak karena telah dipatenkan
dalam sebuah buku (*kitab)!!

di dalam "buku2" tersebut juga dituliskan berbagai ilmu alam
dan sosial yang menunjuang kebenaran hakiki ajarannya..
lengkap dengan sejarah tokoh penyebar, penyunting, dan penerbit "buku"..
sehingga secara fisik, "buku2" ini benar2 meyakinkan umat!!!

***
dari kutipan kejadian diatas, dapat disimpulkan bahwa kebenaran
agama hanya dapat diterima menurut pribadi kita sendiri..
dan dengan doktrin para ahli agama tentunya..
namun tentu saja kita sebagai makhluk yang memiliki akal
dapat memilih kebenaran tersebut dengan keyakinan dan keimanan..

keep ur religion!!! ^_^

Saturday, 19 December 2009 at 13:39

mereka memang tidak tahu!!


sekali lagi cuap2 konyol menahanku untuk
mengerjakan satu pekerjaan dari bertumpuk
pekerjaanku yang harus kuselesaikan hari ini..

materi hari ini ndak jauh2 dari
pandanganku tentang lingkungan lembab
tempatku bernapas sekarang..

lingkungan yang dihuni ribuan
tubuh bernyawa tak berotak yang
selalu merasa hebat dengan mengatakan
"AKU TAHU"!!!!

sebenarnya apa yang mereka tahu??
yang mereka tahu hanya ketidaktahuan mereka..
merasa hebat dengan apa yang mereka tahu!!
mereka bahkan hampir tidak pernah mencari tahu!!
mereka lebih tahu dari orang2 yang lebih tahu dari mereka!!
mereka bodoh!!!!

orang2 seperti ini hanya menghabiskan waktu
mereka dengan pengetahuan mereka!!
tidak mau tahu dengan yang sebenarnya mereka tidak tahu!!!
dan tetap mengatakan "AKU TAHU"!!!!!
mereka melakukannya ntah dgn sadar ataupun tidak!!

mungkin aku juga mereka!!!
selalu merasa tahu dengan yang sbenarnya
jauh dari pengetahuanku..
tapi aku selalu percaya dengan orang yang
benar2 lebih tahu..
bahkan terkadang aku mendewakan mereka
sebagai pahlawanku..
mereka yang memberi tahu mana yang seharusnya
untuk aku tahu dan mana yang aku belum
sepenuhnya tahu..
dengan bukti,, bukan hanya kentut yang keluar dari mulut..
dan mereka melakukannya tanpa mereka tahu!!!!
itu baru benar2 tahu..
menurutku . . . . . .

Selasa, 13 September 2011

Tuesday, 10 November 2009 at 14:00

satu,, dua,, tiga,,
empat,, lima,, enam,,
tujuh,, delapan,, sembilan,,
nol . . . . . . . . . . .

seakan tanah sudah tak sabar
bersetubuh dengan langit..
jengah dengan penantian yang sangat penjang..
terinjak injak nasib yang tak
kunjung membaik..

lagi - lagi harus berpikir..
menghapus,, berpikir,, menulis,,
hapus lagi,, mikir lagi,, tulis lagi,,
. . . . . . . . . . . . . . . .

kata kata yang selalu senada dengan
hari hari yang mulai bosan melihat
tingkah animale-ku..

beranjak atau tetap duduk??
dan menikmati suguhan materi tentang
masa depan yang sama sekali tak jelas..
tak masuk akal..

kurungan karakter yang mulai usang,,
rantai yang tak berkunci..
penindasan yang membosankan..
doktrin yang menolak keberadaan diriku..
bla,, bla,, bla,,

semua yang kurasa benar, dipersalahkan..
dan menjadi bahan acuan untuk diisikan ke dalam
materi seminar panjang yang tak ada akhir
dan kesimpulannya..

bahkan proposal maaf ditolak mentah2
dengan ludah yang mungkin sudah dijilat
berkali kali. . . .

mendurhaka bukan pilihanku,,
tapi pendurhaka memilihku untuk
menjadi budak mereka..
untuk menjadi kuli yang nantinya
dapat memperkuat struktur otakku
yang sebagian besar dipenuhi mesum,, drugs,,
alch.,, money mat,, dan kesenangan ini...

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
gila atau mati???
sebenarnya lebih baik gila dulu
baru mati,, itu yang seru..
sejenak menikmati hari hari yang
menyenangkan dalam otakku,,
kemudian membawanya dalam alam tidur abadiku..
hha . . . . . . . idiot . . . . . .

Wednesday, 04 November 2009 at 00:25

temanya perjalanan setelah kejatuhan..

mungkin sebagian orang beranggapan
kegagalan merupakan sukses yang tertunda..
tapi buatku sebaliknya,,
bagiku sukses merupakan kegagalan yang tertunda..

setelah sukses dan banyak meraup
untung dari kesuksesan yang lalu..
ternyata kegagalan setelahnya
menyebabkan dampak yang sangat
fatal buat psikopat muda sepertiku..

memang perhitungan untung rugi
masih bisa dimanipulasi..
tapi keuntungan yang tak seberapa
harus dibayar dengan kerugian yang
sangat teramat tak biasa..
kewarasanku . . . . .

inflasi internal,,
mogok kerja oleh buruh dalam,,
harga saham yang merosot,,
hutang disana sini,,
ditambah lagi dengan kenaikan ongkos oplet
yang mengakibatkan para buruh
menuntut kenaikan gaji demi kesejahteraan mereka..

hubungannya dengan perjalanku setelahnya
adalah masalah intrik para pencari
modal dengan mempermainkan orang yang
hampir cacat mental sepertiku..
apa yang sebenarnya mereka cari dariku??
bayangkan saja seorang yang berpakaian
kemeja lusuh berwarna biru menggandeng
tas berisikan pulpen dan kertas kosong
dikejar - kejar oleh konglomerat2 kaya hanya untuk
mereka jadikan tameng di depan gelar mereka!!!!?????




kini psikopat muda telah menjadi
psikopat senior dengan banyak
pengalaman yang telah didapatkannya
semasa dalam pelarian mencari "tempat" bersandar..

"the power of psycho"!!!
memiliki link yang luas dan bakat
alamiah membuat namaku sedikit
dikenal dan disegani oleh segelintir
orang yang telah menjadi korban
maupun yang akan menjadi korban
dan telah tercantum dalam listku..

aku terlena oleh kebusukan..
mereka mengelu - elukan namaku..

kecuali satu,, satu orang yang sama sekali tidak
memandang kesuksesan bisnis jagalku..
dia adalah pemegang saham perusahaan
yang telah membuat mentalku rapuh
dan hampir mati semangat..

tapi setelah namaku memuncak..
mentalku membaja..
dan beribu pengalaman menjadi acuanku..
membuatku kembali menyeruak..
dan dia kembali melirikku..
hha.. aku tahu itu.. jangan menghindar..

perbuatan yang tidak terpuji..
menyela aturan..

apa yang sebenarnya iia inginkan??
membunuhku karena dendam??
atau kembali meminjam dan membayar
loyalitasku dengan perbusungan busuknya???

sekali lagi psikopat muda sepertiku
terkecoh oleh hal sepele yang mudah..
yang biasanya memecahkan teka teki
dengan enteng,, yang biasanya membuat
semua orang yakin atas kemampuannya membaca
situasi.. bahkan ayam yang sedang flu
yakin bahwa ia bisa merasakan deritanya..

jawabannya tergantung potensi alam
yang dapat kugunakan untuk kembali mengatur
strategi...
kembali berlari atau tetap menetap!!!

*at home,,
setelah konflik batin dlm EGP
04 November 2009

Sunday, 01 November 2009 at 16:29

kesenangan yang terbalut dengan

kebencian..

dendam yang berkobar pada orang

yang tak semestinya..

perlawanan yang tak seharusnya..

orang yang seharusnya menerima

loyalitasku 100%..

orang yang seharusnya menjadi teman

baikku nanti di alam abadi..

orang yang seharusnya menjadi tameng

dalam setiap masalah hidupku..

orang yang seharusnya mengingatkanku

untuk tetap menjadi aku..

orang yang seharusnya mengguruiku

dalam setiap penyelewenganku..

orang yang seharusnya menjadi

juru kunci surga untukku..

orang yang telah menghidupkanku......

hwwwaaaaaaaaaaaaaaaaa . . . . . . . . . .

berkali kali kuteriakkan kata damai..

tapi lagi lagi ditolak dan

terpaksa kupancang lagi bendera hitam

perang dengan logo bajak laut

yang bargambar tulang..

huhf,,

perang batin yang membosankan..

perbedaan pendapat dan tak pernah

mufakat dalam tiap negosiasi

yang kulakukan..

mungkin kata kataku sulit

untuk dicerna otak kolot yang

tumbuh dan besar pada zaman batu itu..

bahkan dinosaurus masih berkeliaran

pada zaman dimana mereka masih

menjejalkan tangan mereka ke dalam

tanah persawahan atau tepung gandum..

memang bukan mauku untuk melawan..

tapi mau tak mau harus melakukan perlawanan..

aku bukan wayang yang dimainkan

segerombolan dalang . . . . .

Thursday, 29 October 2009 at 20:59

penyesalan yang selalu datang belakangan
menekanku untuk tetap diam..
perseteruan akbar dalam diriku
yang entah sengaja atau tidak kubuat
dalam skenario ini membuatku sulit untuk memilih..

seolah olah aku menghadapi sebuah rel
panjang yang di ujungnya bercabang sembilan
dan tanpa rem aku terus melaju tanpa memiliki
waktu untuk berpikir percabangan mana
yang harus kulewati..

satu.. dua.. tiga..
empat.. lima.. enam..
tujuh.. delapan.. sembilan..
nol . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

disetiap ujungnya terdapat ketidakpastian
yang sebelumnya kubuat buat untuk
menakuti siapa saja yang berani melewati
rel panjangku...
tapi ternyata skenario yang kubuat
memakan ideologi yang tertanam
sangat dalam di otakku..

membantai setiap pemikiran tentang
rasa cinta..
yang membuatku tak percaya akan adanya
cinta...
cinta yang banyak orang bicarakan hanya
sebatas perasaan suka atau nafsu!!!!

alasanku tentang ini adalah
suami mana yang tak akan menggauli istrinya
atas alasan cinta??????
apa yang dipikirkan seorang kekasih
dimalam hari selain untuk menatap penuh gairah
pasangannya di esok hari????
bahkan binatang paling biadap pun
tau kalau kawin hanya untuk melestarikan keturunan
dan melampiskan naluri hewaninya belaka!!!!!!
tak ada cinta . . . . . . . . . . . .

setidaknya itu yang kupikirkan ketika kejatuhanku
yang keras merusak semua sistem saraf otakku yang
ternyata telah sinting ini......
rel panjang serta skenarionya yang membuatku semakin
sinting ini membawaku terlalu jauh..
terlalu jauh kedalam sehingga pemikiranku semakin
tidak sehat dan dan tidak rasional..
sangat mengenaskan . . . . . . . . . . . .

Wednesday, 28 October 2009 at 22:56

hmmmmmm . . . . . . .
apa yang sebenarnya aku rasakan hanya
sedikit dari perasaan masa laluku..
mungkin sulit untuk dilupakan ketika
hal yang sama berkali - kali terulang dalam waktu yang beruntun..

sedikit saja melenceng,, cacat jiwa taruhannya,,
maksudny sakit jiwa.. gila . . . .

permainan yang kumainkan ternyata sangat berbahaya..
dua ikan satu kolam yang ku onani ternyata balik menyerang
ketika aku sedang kekenyangan menyantap tahi mereka..
menyerang dengan ganas,, mereka hanya diam
menatapku di balik rerumputan yang tumbuh dibawah air,,

serangan yang tidak mematikan tapi menekan
semua urat saraf untuk merasa takut..
takut dengan air,, rumput air,, batu kali,, dan lumpur2nya..
tapi ku semakin terobsesi dengan eloknya sifat mereka yang anggun..
keindahan mereka yang sempurna semakin
membuatku pesimis untuk bisa menikmati"nya" lagi..

semakin obsesi,, semakin takut untuk kudekati..
semakin benciku memuncak pada bebatuan kali yang
menutupi anggunnya mereka..
membuatku menganjingkan keadaan..
meskipun situasi masih menerimaku dengan baik..
sebenarnya hanya kegaduhan dalam otakku yang membuatku takut,, benci,, cemburu. . . .

sekarang aku hanya terus bermain dibelakang kemunafikankku
untuk menutupi trauma air yang kualami..
mungkin belalang,, kumbang,, dan semua yang tak ada hubungannya dengan air..
tapi api . . . . . . . . . . . . . . . .

Monday, 19 October 2009 at 12:36

yang seharusnya dilupakan malah terus teringat..

yang seharusnya diingat malah terlupakan..


yang seharusnya diabaikan malah diperhatikan..

yang seharusnya diperhatikan malah terabaikan..


yang seharusnya dijauhi malah didekati..

yang seharusnya didekati malah dijauhi..


yang seharusnya menjadi musuh malah menjadi teman..

yang seharusnya menjadi teman malah dimusuhi..



sebenarnya mana yang benar dan mana yang salah??

kalau jawabannya "tergantung situasi"..

sama aja bunuh diri..

misalnya benar atau tidak menyontek dikelas bagi seorang idiot???

jawabannya "benar"..

ehh maaf,, mksud saya "salah..

bukan,, bukan,, tapi "benar"..

ehh,, ehh,, ehh,,

jadi benar atau salah???????


hwoaaammmmm,,,,,,,,,

mikirin hal-hal gt bikin ngntuk,,,,,,,,,

"bawa santai jak laaa hidup nie..."

selalu ada yang pro ada yang kontra sm suatu situasi..

tapi kasian orang orang yang ditengah2 situasi itu..

dag tau mane yang sebnarny memang benar,, dag tau mn yang sbnarny salah..


andai kt sadar mn yang sbnarny yang trbaik buat kt!!!

yang salah atau yang benar??
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Friday, 16 October 2009 at 12:14

kesalahan kulakukan ketika berada di puncak..

tanpa kusadari kerikil yang kubawa naik

trnyata mnjtuhkanku..

menusuk kedalam tanpa rasa sakit

tapi mematikan..

kejautuhan yang menyakitkan ketika

ditambah lagi dia dan dia tertawa terbahak

melihat segelintir air mata menetes

diantara telinga kanan dan hidungku..

mungkin pipiku terlihat merah dan semakin

gelap karena menahan amarah dan malu..

emosi bercampur menjadi juice dengan

taburan keju strawberry ini mulai

mengganggu ketika seharusnya aku

yang memainkan emosi,, tapi malah aku

yang dipermainkan emosi..

LOOSER . . . . . . .

begitu kata yang terlintas di otakku

yang makin hari makin sinting ini..

kemenangan yang melelahkan,, dan keagungan

yang membosankan..

terlalu monoton ..

entah apa yang dia dan dia pikirkan sekarang

saat aku menulis ini dengan senyuman

dan sambil terkekeh kecil ketika

mengingat kekalahanku,, kejatuhanku,,

mungkin mereka pikir aku seorang psikopat

yang tak punya rasa kasihan..

membantai semua orang yang aku

kira pantas untuk dibantai..

tapi pada kenyataannya seorng psikopat

muda sepertiku juga dapat merasa hancur hanya

dengan sedikit pembalasan..

pembalasan yang sangat kejam bagiku..

yeah,, tapi setidaknya pulsaku dapat kuirit

untuk menyebar bocoran UAN nanti . . .